Sebelum hari kemarin, bagi saya 25 Oktober adalah tanggal yang sama dengan tanggal-tanggal lainnya. Ketika jaman sekolah dulu, biasanya cuma upacara di lapangan sekolah, suruh bawa topi biar tidak dihukum, lalu pulang gasik karena para guru ada upacara di alun-alun, dsb. Tapi kemarin 25 Oktober-nya lain dari biasanya. Hari guru saya kali pertama, setelah 17 hari saya mengajar di sekolah ini. Dan ini di Sangatta, sebuah kota kecamatan di Kabupaten Kutai Timur, 6 jam perjalanan darat dari Bandara Sepinggan, Balik Papan.
Pagi itu, saya datang sengaja melambatkan diri (pukul 08.00) dan mangkir di kantor TU karena saya tidak memakai seragam PGRI. Saya belum punya. Dan saya sedang hamil. Jadi saya memilih tidak mengikuti upacara. Nah, setelah upacara selesai, murid-murid dari SD tetangga pulang ke sekolahnya (kami upacara bersama), maka saya menggabungkan diri ke barisan guru. Murid kami yang kala itu memakai seragam olah raga untuk upacara (maklum, hari Jum'at) masih berpanas-panas ria di bawah terik matahari pagi agak siang.
Beberapa saat kemudian, ritual pun di mulai. Merinding saya. Dari belakang deretan guru, kelompok paduan suara menyanyikan lagu hymne guru. Tidak hanya itu, ada beberapa lagu lain yang saya tidak hafal judulnya apa, pokoknya lagu tentang guru. Dan lagu Anda and The Back Bone (yang sudah dimodifikasi liriknya) pun menjadi back sound acara salam-salaman.
Satu persatu murid berbaris menyalami kami. Mereka membawa sekuntum bunga. Beberapa ada yang disertai surat juga. Ya, Bunga dan surat sayang untuk gurunya. Seumur-umur saya belum pernah mengikuti acara yang seperti ini. Tidak sebagai murid, mahasiswa, atau pengajar, saya belum pernah sekalipun mengikuti yang seperti ini. Dan lebih terharunya lagi, ternyata, meskipun baru dua minggu lebih saya mengajar di sini, ada puluhan murid yang menyalami saya seraya memberi bunga dan beberapa pucuk surat. Oh... @_@
Terima kasih Nak.. Ibu sangat bahagia. Ini menjadi semangat Ibu untuk mengajar dan mendidik kalian lebih baik lagi.. :-)
Pagi itu, saya datang sengaja melambatkan diri (pukul 08.00) dan mangkir di kantor TU karena saya tidak memakai seragam PGRI. Saya belum punya. Dan saya sedang hamil. Jadi saya memilih tidak mengikuti upacara. Nah, setelah upacara selesai, murid-murid dari SD tetangga pulang ke sekolahnya (kami upacara bersama), maka saya menggabungkan diri ke barisan guru. Murid kami yang kala itu memakai seragam olah raga untuk upacara (maklum, hari Jum'at) masih berpanas-panas ria di bawah terik matahari pagi agak siang.
Beberapa saat kemudian, ritual pun di mulai. Merinding saya. Dari belakang deretan guru, kelompok paduan suara menyanyikan lagu hymne guru. Tidak hanya itu, ada beberapa lagu lain yang saya tidak hafal judulnya apa, pokoknya lagu tentang guru. Dan lagu Anda and The Back Bone (yang sudah dimodifikasi liriknya) pun menjadi back sound acara salam-salaman.
Satu persatu murid berbaris menyalami kami. Mereka membawa sekuntum bunga. Beberapa ada yang disertai surat juga. Ya, Bunga dan surat sayang untuk gurunya. Seumur-umur saya belum pernah mengikuti acara yang seperti ini. Tidak sebagai murid, mahasiswa, atau pengajar, saya belum pernah sekalipun mengikuti yang seperti ini. Dan lebih terharunya lagi, ternyata, meskipun baru dua minggu lebih saya mengajar di sini, ada puluhan murid yang menyalami saya seraya memberi bunga dan beberapa pucuk surat. Oh... @_@
Terima kasih Nak.. Ibu sangat bahagia. Ini menjadi semangat Ibu untuk mengajar dan mendidik kalian lebih baik lagi.. :-)